Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerpen: Sesajen


 

Di dalam hutan yang sunyi dan tersembunyi, Maya merasa detak jantungnya semakin cepat. Suara-langit kemerahan senja perlahan memudar, digantikan oleh kegelapan yang menakutkan. Dengan hati-hati, ia berjalan melintasi jalan setapak yang tertutup oleh rerimbunan pohon dan semak belukar. Suara-langit hutan seolah-olah berbicara dengan suara berbisik, menciptakan atmosfer yang mencekam di sekitarnya.


Maya menemukan sebuah gubuk tua yang tersembunyi di antara pepohonan tua. Dengan napas yang tertahan, ia memutuskan untuk beristirahat sejenak di sana. Di balik tumpukan dedaunan kering, ia menemukan sesajen yang masih segar dan utuh. Sebuah wadah dari anyaman daun dengan isi yang misterius dan memikat. Terlihat seperti sebuah penawaran untuk makhluk halus di hutan ini.


Penuh dengan penasaran dan rasa hormat terhadap budaya lokal, Maya memutuskan untuk mencicipi isi sesajen tersebut. Sebelumnya ia pernah mendengar cerita tentang efek magis dari sesajen yang ditinggalkan di tempat seperti ini, namun penasaran dan keingintahuan membuatnya melupakan kehati-hatian.


Pada malam yang gelap dan sunyi, Maya terbangun dalam keadaan yang tidak disangka-sangka. Rasa sakit di perutnya menggulungnya seperti ombak di lautan yang marah. Detak jantungnya berdegup kencang dalam kebingungan, dan pandangannya kabur saat mencoba untuk bangkit dari tidurnya yang buruk. Dikelilingi oleh bayangan-bayangan gelap yang mengintai di setiap sudut, ia merasa terjebak dalam mimpi buruk yang tak berujung.


Setiap langkah yang Maya ambil terasa seperti bergerak melawan aliran waktu, terperangkap dalam labirin kegelapan dan ketakutan. Suara-suara aneh merayap di telinganya, seolah-olah makhluk halus hutan sedang menyelidikinya dengan tatapan tajam. Jeritannya tak terdengar, terhenti di tenggorokannya karena rasa takut akan hal-hal yang belum diketahuinya.


Saat fajar mulai memecahkan kegelapan, Maya merasa dirinya semakin terpisah dari dunia luar. Hutan ini tidak lagi terasa ramah dan menyambut, melainkan seperti mengancam dan mengintai setiap langkah yang ia ambil. Maya mencoba untuk menyelamatkan diri, tetapi setiap jalan yang ia pilih tampaknya membawanya lebih dalam ke dalam labirin yang membingungkan.


Ketika kekuatannya hampir habis, Maya melihat cahaya samar di kejauhan. Jejak dari sesajen yang ia ambil tanpa memikirkan akibatnya. Apakah ini petunjuk untuk keluar dari bencana yang ia hadapi, atau hanya tipu daya lebih lanjut dari makhluk hutan yang menunggunya di balik bayangan yang mengintai?

Posting Komentar untuk "Cerpen: Sesajen"

Ingin memesan jasa SEO, backlink, atau membutuhkan informasi lebih lanjut? Hubungi kami melalui WhatsApp!

Chat WhatsApp

PROMO JASA BACKLINK BOOSTRINDO

Optimalkan website Anda dengan Backlink dari Boostrindo! Promo hanya Rp. 50.000 per 1 artikel (per artikel max 2 link)!

Booking Sekarang

Ingin memesan jasa SEO, backlink, atau membutuhkan informasi lebih lanjut? Hubungi kami melalui WhatsApp!

Chat WhatsApp