Asal Usul Takbir Keliling di Indonesia
Takbir keliling adalah tradisi yang dilakukan oleh umat Islam di Indonesia pada malam hari menjelang Hari Raya Idul Fitri. Pada malam tersebut, masyarakat berkeliling kampung atau kota sambil mengucapkan takbir, tasbih, dan zikir lainnya sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Tradisi ini melibatkan berjalan kaki atau berkendara sambil menggemakan kalimat takbir. Di beberapa daerah, takbir keliling juga diiringi dengan membawa obor dan terkadang dijadikan perlombaan dengan kriteria penilaian tertentu. Namun, karena alasan keamanan dan ketertiban, kegiatan ini seringkali tidak dianjurkan atau bahkan dilarang di beberapa kota besar.
Tradisi takbir keliling memiliki akar yang mendalam dalam sejarah dan budaya Islam, khususnya di Indonesia. Ini adalah kegiatan yang dilakukan pada malam Idul Fitri dan Idul Adha, di mana umat Islam berkeliling kampung atau kota sambil mengumandangkan takbir. Tradisi ini bermula dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, yang menggambarkan ketaatan dan pengorbanan kepada Allah SWT.
Pada malam takbiran, umat Islam mengumandangkan kalimat takbir “Allahu Akbar, Allahu Akbar, La Ilaha Illallah, Allahu Akbar Allahu Akbar wa Lillahil Hamd” yang merupakan pengagungan kepada Allah dan ekspresi sukacita atas kemenangan menahan hawa nafsu selama bulan Ramadan. Tradisi ini juga menjadi sarana untuk mempererat toleransi dan silaturahmi antarwarga.
Di Indonesia, takbir keliling seringkali dilakukan dengan pawai yang meriah, membawa obor dan bedug, menciptakan suasana yang meriah dan menyenangkan. Ini adalah bentuk syi’ar agama Islam yang telah dilakukan sejak awal kedatangan Islam di nusantara dan terus dipertahankan hingga kini sebagai bagian dari perayaan dan kebudayaan.
Makna takbir keliling sangat kaya dan berlapis. Pada intinya, takbir keliling adalah bentuk pengagungan kepada kebesaran Allah SWT. Ini adalah ungkapan kesadaran bahwa kebesaran itu hanya milik Allah. Melalui takbir, umat Islam mengingatkan diri mereka bahwa, sehebat apa pun mereka, setinggi apapun derajat mereka, sekuat apapun kekuasaan mereka, atau sebanyak apapun harta kekayaan mereka, mereka tetaplah hamba Allah.
Takbir keliling juga merupakan wujud kekreatifan masyarakat untuk memeriahkan bulan Ramadhan dan menyambut Idul Fitri, tanpa menghilangkan hakikat dari takbiran itu sendiri yaitu mengagungkan nama Allah. Selain itu, tradisi ini juga sebagai ajang mempererat toleransi dan silaturahmi antarwarga, serta sebagai bentuk syukur dan kegembiraan menyambut datangnya Idulfitri.
Dengan melakukannya bersama-sama, umat muslim dapat merasakan kehangatan dan kebersamaan dalam menjalankan perintah agama, sekaligus menyebarkan kebaikan di tengah masyarakat.
=========================
Posting Komentar untuk "Asal Usul Takbir Keliling di Indonesia"